Abstraksi
Pada
Agustus 2017
dari
82 Kota IHK di Indonesia, tercatat 35 kota mengalami inflasi dan 47
kota mengalami deflasi. Dari
2 kota IHK di Provinsi Maluku, Kota Ambon mengalami deflasi
sebesar 2,08 persen dengan IHK 128,03
dan Kota
Tual mengalami deflasi sebesar 2,05 persen
dengan IHK 151,21. Inflasi
tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09 persen
dengan IHK 125,68 dan inflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 129,50.
Deflasi
tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,08
persen
dengan IHK 128,03
dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,03
persen dengan IHK sebesar 133,21. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, pada Agustus 2017 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 52, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki
peringkat 82, inflasi tahun kalender
Kota Ambon menduduki peringkat 65, serta untuk inflasi tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 62. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, pada Agustus 2017 IHK Kota Tual menduduki
peringkat 1,
inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 81, inflasi tahun kalender Kota
Tual menduduki peringkat 1, serta inflasi tahun ke tahun Kota Tual menduduki
peringkat 1. Inflasi
tahun kalender Kota Ambon di bulan Agustus
2017 sebesar
1,73 persen
dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,19 persen. Inflasi
tahun kalender Kota Tual di bulan Agustus 2017 sebesar 7,91 persen dan
inflasi tahun ke
tahun (Agustus
2017 terhadap
Agustus 2016)
sebesar 9,47 persen. Deflasi di
Kota Ambon terjadi pada 2 kelompok pengeluaran dengan deflasi
tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 7,16 persen dan
deflasi terendah pada kelompok Transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,76 persen.
Inflasi terjadi pada 5 kelompok
pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen dan inflasi
terendah pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen. Deflasi
di Kota Tual terjadi pada 3 kelompok pengeluaran dengan deflasi tertinggi
pada kelompok bahan makanan sebesar 4,86 persen dan deflasi terendah pada kelompok Perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen. Inflasi
terjadi
pada 3 kelompok pengeluaran
dengan nilai inflasi tertinggi pada Kesehatan
sebesar
0,69 persen dan inflasi
terendah
pada kelompok Sandang
sebesar
0,15
persen.